kembali lagi bersama Bella disini, kali ini, aku akan berbagi cerita tentang bagaimana aku di kampus.
Kehidupan di kampus itu ada senengnya ada sengsaranya. Ada sukanya ada dukanya.
Aku, udah ngerasain itu semua.
Kadang, aku dapet suatu hal yang bahagia, kadang aku dapet yang susahnya, kadang aku juga sengsara.
Aku selalu curhat sama mama tentang apa yang aku hadapi di kampus. kesel, mumet, capek, makan hati banget. Jarang ada yang bahagianya. Jarang ada kegiatan kampus yang seindah FTV yang ujung-ujungnya pasti bahagia.
Nih aku kasih cerita tentang bagaimana aku masuk ke salah satu Universitas di Pekanbaru ini.
pertama, aku ngga mau kuliah dan aku hanya memilih mau kursus komputer aja saat itu.
Tapi, karena guru BK ku yang ngurus siapa anak-anak yang mau ikut Pencarian Bibit Unggul Daerah(PBUD) untuk masuk ke Universitas Riau, beliau memberi suatu selentingan yang sangat buat aku tersentuh dan ingin mencoba untuk ikut jalu tersebut. Saat aku pulang, dan aku sampai di rumah, aku cerita sama mamaku tentang hal tersebut. Mamaku bilang aku boleh coba karena biaya pendaftarannya juga tidak terlalu mahal.
Akhirnya aku ikut, aku dapat nomor pendaftaran Onlinenya.
Aku coba masukin nilai-nilaiku dan teman-temanku yang juga ingin masuk jalur PBUD.
Saat itu, aku memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan dengan jurusan di kolom pertama aku isi Bahasa Inggris program S1, dan di kolom kedua aku isi jurusan Penjas.
Beberapa minggu kemudian, tibalah saatnya melihat hasil pengumumannya juga via Online.
Ternyata, hasil seleksi nilai rapor, aku lulus di Jurusan Bahasa Inggris.
Aku senang banget, aku bilang sama mama dan ayahku yang sore itu kebetulan lagi di rumah semua.
Mama dan ayahku juga senang.
Setelah itu,aku lihat pengumuman yang ada di bawahnya, yang mengharuskan aku untuk ikut tes wawancara.
Beberapa minggu berlalu, aku memngikuti Ujian Nasional.
Setelah beberapa minggu setelah Ujian Nasional, aku dan mamaku pergi ke Universitas Riau untuk mengikuti tes wawancara.
Sesampainya disana, aku lihat sudah banyak orang yang mengantri untuk mengikuti tes wawancara tersebut.
Aku lihat di jendela yang ada kertas pengumuman namanya, aku lihat namaku ada di kertas terakhir dan nomor urut 3.
Aku kira, aku akan lama dipanggilnya. ternyata dugaanku salah, aku di panggil di gelombang ke-3.
Aku minta doa dari mamaku, setelah aku masuk ke ruangan tersebut, aku lihat kebelakang, dan aku lihat mamaku berdiri di depan pintu sambil berkomat-kamit berdoa untukku.
Aku duduk, dan aku say hello ke dosen yang akan mewawancarai aku.
lalu, aku di wawancarai menggunakan Bahasa Inggris sesuai dengan jurusan yang aku ambil dan lulus di jurusan itu. Sungguh diluar dugaanku bahwa aku akan di wawancara menggunakan Bahasa Inggris. Namun, aku juga bisa berbahasa Inggris. Karena sewaktu aku SMA, aku suka pelajaran tersebut.
Setelah selesai, aku lihat mamaku masih setia menungguku, aku bilang sama mama bahwa aku bisa wawancaranya. Saat itu, aku berdoa agar aku bisa lolos dan berkuliah disana.
Beberapa bulan aku lalui, dan tibalah pengumuman terakhir siapa yang lulus untuk masuk Universitas tersebut. Aku sangat deg-degan, karena pada akhirnya aku ingin berkuliah daripada kursus. Akhirnya aku lihat, dan Alhamdulillah aku lulus.
Aku lihat pengumumannya bahwa anak PBUD harus mengikuti sebuah semminar di stadion mini UR(Universitas Riau).
Pada hari yang telah ditentukan, aku pergi kesana diantar mamaku.
Kegiatan hari itu selesai, dan aku kembali pulang sama mamaku.
Aku sangat senang, dan pada pertengahan September 2012, aku kuliah di hari pertama.
Hari demi hari kulalui.
Aku dapat beberapa teman, dan aku punya beberapa teman lainnya yang sangat dekta denganku, dan aku anggap mereka adalah sahabatku.
2 tahun berlalu, Sekarang, aku sudah semester 5.
Dan aku kehilangan semua teman yang aku anggap saudara itu.
Kenapa?
Karena mereka ternyata sangat jahat padaku.
Mereka bagaikan musuh dalam selimut.
Huh!! Betaapa sakitnya hati aku menerima perlakuan mereka.
Konflik antara kami tak bisa terelakkan, aku sangat kecewa, aku marah, bahkan sampai sekarang bulan Agustus 2014, aku masih ingat semua perkataan mereka.
oke, next time aku sambung ceritanya tentang bagaimana kejamnya pergaulan di kampus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar