Dear Rabu,
Hari ini begitu kelabu,
Ketakutan meracuni fikiranku,
Kegelisahan meresahkan hatiku,
Dan, tahukan kamu?
Hatiku hancur menyaksikan semua itu,
Bibirku pun perlahan diam membisu.
Tak hanya sampai disitu,
Semua terjadi begitu saja,
Meski hati berkata tak mampu,
Tapi takdir telah terpampang nyata,
Lalu apa yang aku mau?
Aku harap semua ini hanya mimpi dikala senja,
Atau aku inginkan kamu?
Untuk selalu disampingku menua bersama,
Dan aku mulai ragu,
Mempukah kita melewati semuanya?
Baiklah,
Aku kuatkan untuk mengangkat kepala,
Melihat semua kenyataan yang ada,
Ku harap kau disana,
Juga mampu melihat semua kenyataan yang ada,
Berat, berat, berat,
Aku tahu ini berat, sayang,
Tapi ku harap kau bisa bersabar,
Sembari berdoa kepada yang Kuasa,
Agar semua ini bisa cepat berlalu.
Dan tahukah,
Apa yang membuatku semakin merasa tertekan?
Aku bagaikan orang bisu dikala senja tlah datang.
Hai Rabu,
Ku harap besok kau datang dengan tawa,
Ku harap kau mampu mengembalikan canda,
Ku harap kau mampu mewujudkan segala mimpi indah,
Dan ku harap kau mampu tuk tetap setia,
Bersamaku, disini, sendiri, sepi, dan sunyi.
Dan aku tetap membisu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar